Selamat datang di www.gloriagnys.blogspot.com --- yuk jangan sungkan tuk segera membaca sambil mendengar musik-musik rohani dari mg radio

Senin, 26 April 2010

KOTABARU

Menjelang keberangkatan ke Kotabaru – Kalsel, pada saat itu yang ada dalam pikiranku adalah, “disana ada gereja tidak ya…?”, maaf bukannya bermaksud yg gimana-gmana gitu dech… tapi ini semua mengacu pada pengalaman pribadi akhir tahun 2003 sampai dengan pertengahan tahun 2006 lalu, ketika itu aku tugas di rpoyek dermaga Nusa Penida – Bali, dan saat itu aku tidak bisa beribadah dengan anak-anak Tuhan lainnya, karena disana tidak ada satu gerejapun, (hayo… siapa yang tergerak membuka lahan disana….?) Jadi setiap jam-jam ibadah yang kulakukan adalah masuk kamar, kunci pintu lalu berdoa dan memuji Tuhan walaupun dengan suara tidak power full… hehehe… tapi kuyakin Tuhan mendengar pujian dan penyembahanku….
Nnaah… tidak ingin mengalami seperti itu lagi, makanya aku tanya keberadaan gereja di Kotabaru ke teman-teman yang sudah lebih lama di Kalimantan, tapi ternyata mereka tidak tahu pasti keadaan gereja di kotabaru, yang mereka tahu, kotabaru itu sebuah kota kecil yang ada di Kalsel

Tiba saatnya berangkat hati dan pikiran ini masih menyimpan sebuah pertanyaa “penting” (menurutku) yang belum terjawab. Hari itu jam 05.30 wib aku sudah berada di bandara Juanda diantar istri dan anakku tersayang…. Jam 06.45 wib pesawat take off. Sampai di Balikpapan sudah hampir jam 09.00 wita (terpaksa lewat Balikpapan – Kaltim, karena tiketnya dibelikan lewat sana hehehe…), setelah dua jam nunggu sambil sarapan dengan dua orang teman sperjalanan, kami check in tuk menuju kotabaru dengan pesawat kecil yang satu-satunya melayani penerbangan seputar Kalimantan. Sekitar jam 13.00 wita, sampailah aku di kota tujuan, yakni Kotabaru gunungnya bamega… hehehe… keluar dari bandara Stagen kotabaru, ternyata kami bertiga sudah ada yang jemput, dan aku terkejut, karena yang jemput adalah kawan lama ketika di proyek RSUD Ulin Banjarmasin sekitar 7 taon lalu. Eehh… ternyata kawan penjemput tadi juga terkejut ketika kupanggil namanya, rupanya dia sudah agak lupa dengan wajahku yang imut dan amit-amit ini hehehe…. dan dia juga gak nyangka kalo yang dijemput itu kawan lamanya, dia hanya mencatat nmr hp kabag-ku yang emang bareng sejak dari Surabaya.

Sepanjang perjalanan menuju mess kantor yang jaraknya sekitar 7Km, aku masih belum dapat jawaban atas pertanyaan “penting”ku tadi. Ku tengok ke kanan dan kiri jalan dengan pandangan tajam, setajam silet (kale) sambil kutanya-tanya pada kawan yang menjemput, ternyata jawabannya belom ada juga, yang nampak banyak malahan tempat ibadah “sodara sepupu”. Sesampai di mess kantor, dan bertegur sapa dengan project manager dan juga berkenalan dengan kawan yang belom kenal, aku langsung masuk kamar yang sudah disediakah. Sebuah kamar berukuran 3x6 M2 terbuat dari papan kayu, sebagaimana bangunan utama, yang hampir 90% terbuat dari kayu, lantainya juga 50% dari kayu, karena yang 50 % sudah ditutup dengan keramik. Atapnyapun terbuat dari kayu lho… (ini infonya buat yg blom tahua aja yach… hehehe…). dan akhirnya beristirahatlah aku dengan belum tenang hehehe….

Sehari kemudian aku langsung sibuk dengan pekerjaan. Ketika jam istirahat aku duduk di teras sambil mengamat-amati sekeliling kantor. Ternyata kantor dan mess kami berada di pinggiran, lebih kurang 5 Km dari pusat kabupaten. Pantas aja saat hari sudah petang, banyak terdengar suara jangkrik dan serangga lain. tapi kali ini aku mulai mendapat titik terang atas pertanyaanku. Hari kedua kembali aku disibukkan dengan pekerjaan sambil tetap menyimpan pertanyaan “penting”ku yang blom terjawab. Dihari ketiga, usai bekerja, aku ikut rombongan manager yang hendak ke pusat kabupaten, tuk membeli peralatan elektronik. Saat pulang dari belanja itulah akhirnya aku mendapat jawaban, tanpa sengaja mataku memandang sebuah bangunan kayu bercat putih sudah pudar dan berlantai dua di seberang sana, di salah satu sudut pertigaan jalan yang kulalui. Tampak atap teras yang terbuat dari polycarbonate berwarna biru dengan rangka stainless steel yang sedikit ditambahkan akasesoris berbentuk salib tepat di tengah lengkungan rangka atap yang ternyata adalah atap garasi plus area parkir tersebut dengan sedkit tulisan nama gereja dari pipa stainless steel juga.

Pada hari sabtu malam, kawan2 sekantor pada pergi malam mingguan (katanya) ke pantai “Siring” namanya, satu-satunya pusat keramaian di kotabaru ini. Aku dan manager project tidak turut serta. Ketika rombongan baru berangkat, aku teringat gereja diujung pertigaan itu, lalu kuambil ponsel dan kutelepon salah satu teman yang ikut rombongan, minta tolong dicatatkan nomor telepon gereja tsb. Tak lama kemudian ada SMS masuk di ponselku, ternyata berisi nomer telepon gereja yang dikirim kawanku tadi. Tanpa piker panjang, saat itu juga kutelepon, dan puji Tuhan akhirnya kudapat jadwal ibadahnya. Dan puji Tuhan lagi esok harinya aku bisa dating beribadah bersama anak-anak Tuhan yang ada di Kotabaru ini. Puji Tuhan terima kasih Tuhan Yesus, ternyata masih ada banyak anak-anak Tuhan yang memuji dan memuliakan nama Tuhan Yesus di kota ini. Terpujilah namaMu Tuhan Yesus, mulialah Engkau Yesus Tuhanku….

Ok sodara sampai disini dulu ceritanya, ikuti kisahku tentang keberadaan gereja-gereja di Kotabaru pada kesempatan yang lain. Terimakasih Tuhan Yesus memberkati….

1 komentar:

dj martha mengatakan...

fuihhh.. perjuangan juga ya mencari tempat beribadah,

seharusnya orang2 yang ada ditempat yang banjir rumah ibadah harus tau kisah ini supaya mereka lebih serius mencari Tuhan

luar biasa,,,,,

Tuhan beri jawaban untuk orang yg rindu mencari Dia ya...

Memang kalau di kalsel agak sedikit rumah ibadah, saya juga kalau ke banjarmasin kesulitan mencari tempat beribadah,

ada sih rumah ibadah HKBP cuma jauh-jauh...

Ok deh selamat beribadah, ditunggu cerita seputar gereja-gereja di kotabaru ya bro...


Gbu
dj martha